Al Qur'an

Q.S. An Nur/24 : 31

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya, dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya."

QS. Al Ahzab/33 : 59

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang."

Wednesday, March 21, 2007

IFAB dan FIFA Beda Penafsiran Soal Jilbab Dalam Sepakbola

Jumat, 2 Mar 07 15:05 WIB

Kasus Asmahan Mansur, gadis Kanada yang dilarang ikut serta dalam turnamen sepakbola karena mengenakan jilbab terus bergulir. Asosiasi Sepakbola Sedunia-FIFA menyatakan akan membahas persoalan ini besok, Sabtu (3/3) dalam pertemuan tahunan di Manchester, Inggris.
"Untuk sementara kami sedang membicarakan rencana pembahasan masalah ini. Pembahasan itu nantinya mungkin akan menghasilkan sebuah keputusan, " kata Nicolas Maingot, juru bicara FIFA seperti dikutip surat kabar Kanada The Chronicle Herald, Kamis (1/3).

Kasus Mansur, asal kota Quebec yang baru berusia 11 tahun ini berawal saat turnamen sepakbola nasional, Minggu (25/2) lalu. Wasit mengeluarkan Mansur dari lapangan permainan karena mengenakan jilbab, dengan alasan jilbabnya bisa membahayakan keselamatan pemain.
Polemik pun bermunculan setelah peristiwa itu. Rekan dan pelatih Mansur, membela haknya untuk mengenakan jilbab. Mereka meninggalkan lapangan permainan sebagai bentuk protes. Sementara Federasi sepakbola Quebec membela keputusan wasit dengan mengatakan bahwa wasit berusaha menerapkan peraturan internasional.

Namun Maingot mengatakan, peraturan internasional tidak menyebut secara khusus tentang jilbab dan hanya menyatakan bahwa para pemain tidak dibolehkan mengenakan apapun yang bisa membahayakan mereka sendiri atau pemain lainnya.

"Wasit yang memutuskan untuk mengizinkan atau tidak apa yang dikenakan pemain berdasarkan pertimbangan apakah yang dipakainya itu membahayakan atau tidak. Jadi, masalahnya bukan jilbabnya, " kata Maingot.

Kasus Asmahan menjadi berita utama di media massa Kanada. Mansur sendiri mengungkapkan, perasaannya campur aduk antara sedih karena dilarang ikut turnamen dan berharap kasusnya akan menjadi titik awal perubahan.

"Saya hanya merasa bahagia bahwa saya mungkin membuat sebuah perbedaan, " kata siswi kelas enam pada surat kabar Gazette. "Saya mengenakan jilbab saat memainkan olahraga apapun, " ujarnya bangga.

Selain sepakbola, Mansur juga menjadi anggota tim voli dan bola basket di sekolahnya. Dan ia tidak akan mundur dari tim olahraganya hanya karena kasus ini. Cita-citanya adalah menjadi anggota tim nasional liga sepakbola wanita Kanada. (ln/iol)

Source : http://www.eramuslim.com/news/int/45e7da63.htm?rel

No comments: